Daily young mom stories

LOKASI

Berlokasi di Jalan Agus Salim no. 97, Batu, Hotel bintang 2 ini sangat strategis. Jarak dari hotel ke tempat wisata sangat dekat. Hanya sekitar 1 km. Objek wisata terkenal seperti Batu Night Spectacular,  Museum Angkut, Jatim Park 1, Jatim Park 2, dan Alun-Alun kota Batu semua mudah dijangkau dari Hotel ini. Pusat oleh-oleh Brawijaya dan Outlet Malang Strudelnya Tengku Wisnu juga dekat dari hotel ini. 

CHECK IN & CHECK OUT

Check in dan check out cepat walau kami datang di hari weekend dan sedang ada tamu rombongan. Ada deposit sejumlah 100.000 rupiah dan akan dikembalikan setelah check out. Petugas hotel cekatan membantu membawa semua koper kami sampai ke kamar. Jarak dari resepsionis ke kamar kami ternyata lumayan jauh juga. Cukup terbantu dibanding kami harus menggeretnya sendiri ke kamar dan ditambah lagi tidak ada lift untuk naik ke lantai 3.

KAMAR

Ada dua tipe penginapan disini, tipe hotel dan tipe cottage. Untuk tipe hotel lokasinya ada di belakang area hotelnya. Bangunan lantai tiga. tidak ada lift untuk naik ke atas. Saya memesan dua kamar tipe Deluxe. Sedangkan tipe cottage berbentuk rumah dan harganya lebih mahal. Tapi untuk fasilitas dalam kamarnya bisa dibilang sama saja. 

Kamarnya menurut saya biasa aja. Cukup nyaman dan luas. Kebersihan kamar oke. Sayangnya ada bercak noda di sprei dan kasurnya agak jeblos saat saya tidur :(

Interior kamar agak terkesan tua untuk ukuran hotel yang baru 3 atau 4 tahun berdiri. Mungkin karena pemilihan furniture, pencahayaan, dan warna cat dinding membuat kamar terlihat pucat dan kaku.

Lantai kamar terasa dingin karena udara kota Batu yang memang sejuk dan dingin. Mungkin lebih baik kalau lantainya bisa dialasi karpet agar kaki tidak terasa dingin.

Pemanas air, teh, kopi, gula, air mineral 600ml 2 buah, dan sandal kamar juga tersedia di kamar. Namun tidak ada lemari pakaian hanya lemari terbuka untuk menggantung baju. Untuk Channel TV hanya sedikit walaupun saya pribadi gak masalah sih karena gak sempet nonton TV juga kalo lagi liburan. Hehe

Kamar mandi bersih. Sudah disediakan perlengkapan mandi standar hotel dan handuk yang diganti setiap hari. Air panas dari shower menyala dengan baik. Air panas ini penting banget buat mandi di udara dingin kaya gini.

HARGA

Untuk kamar deluxe saya mendapat harga 400ribu/malam saat weekend dan 375ribu/malam saat weekday. Beruntungnya saya karena selama bulan Februari ini ada diskon menginap 50% di malam kedua. Jadi lumayan irit harganya.

SARAPAN

Dengan harga yang cukup murah itu sudah termasuk breakfast untuk 2 orang. Selama dua kali sarapan di restorannya saya merasa cukup puas. Untuk ukuran hotel bintang dua, makanan yang disediakan cukup beragam mulai dari bubur, omlette, roti-rotian, nasi goreng, lauk-pauk, sayur, buah-buahan, jus, teh kopi semua ada.

Untuk rasa ya bisa diterima perut dengan baik. Lebih dari cukup untuk mengisi energi sebelum keliling kota Batu. Dengan harga sekian saya sudah merasa beruntung dapat sarapan dengan menu sebanyak ini.

FASILITAS TAMBAHAN

Ada mobil shuttle yang bisa mengantar tamu hotel ke tempat wisata. Hanya membayar 5000/orang. Mobil mulai beroperasi pukul 8 pagi sampai 7 malam.

Fasilitas ini menurut saya sangat mempermudah tamu hotel yang mau jalan-jalan tapi gak sewa mobil atau gak mau naik angkot.

Overall, Riverstone hotel & cottage bisa jadi salah satu referensi hotel budget yang cukup oke jika kita ingin menginap di Batu.  Namun, saya pribadi jika diberi kesempatan ke Batu lagi mungkin akan mencoba menginap di hotel lain :)

Semoga review dari saya membantu ya. Happy Traveling!

Gak pernah terbayangkan di pikiran saya bahwa saya akan menjadi konselor menyusui. Saya ingat betul perkenalan saya dengan ASI dimulai saat saya hamil. Thanks to google dan sosial media yang memperkenalkan saya dengan banyak organisasi dan grup support ASI. Salah satunya adalah AIMI. Lewat AIMI mata saya benar-benar terbuka tentang ASI. lewat AIMI juga saya teredukasi dengan baik dan bisa menyusui putri saya hingga 2 tahun lebih.

Baca juga : Aimi Breastfeeding Fair 2016

Bersyukur telah menyelesaikan ASI 2 tahun, saya memberi reward pada diri saya sendiri untuk mengikuti Pelatihan Konseling Menyusui (PKM) modul 40 jam standar WHO/UNICEF/DEPKES. Pelatihan ini rutin diadakan oleh perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia). Bertempat di RSAB Harapan Kita Jakarta,  pelatihan ini berlangsung selama lima hari dari tanggal 23 - 27 Januari 2017.

Baca juga : Semangat Menyusui Hingga 2 Tahun 

Tujuan awal saya sangat sederhana saya ingin membantu teman, keluarga, dan orang-orang sekitar saya untuk bisa semangat dalam menyusui buah hatinya.

Tapi saya yakin gak ada yang kebetulan di dunia ini. Saya bisa hadir selama 5 hari dalam pelatihan itu karena memang Allah mengijinkan.

Meski harus menempuh perjalanan Tangerang - Slipi, berangkat subuh, dan berdesakan di kereta komuter line rasanya sepadan dengan ilmu yang saya dapatkan. Insya Allah semoga ilmu yang saya dapat bisa membantu dan menjadi partner sharing semua teman-teman dalam menyusui nanti.

Peserta PKM berjumlah 24 orang. Satu diantaranya ada peserta dokter laki-laki spesialis anak yang jauh -jauh datang dari Tanjung Selor. Namanya dokter Ryno, spA. Beliau ingin meningkatkan jumlah ibu menyusui di kotanya. Salut dok!

Peserta PKM memang berasal dari berbagai macam profesi dan daerah. Ada dokter, perawat, bidan, akademisi, dosen, juga dari kalangan pribadi seperti entepreneur, karyawan swasta, dan termasuk saya ibu rumah tangga. Walaupun saya peserta paling muda dan cuma IRT, mereka benar-benar baik sama saya. Jadi, walaupun bukan berasal dari kalangan medis asal kita punya kemauan pasti bisa.

Oiya, peserta yang ikut dalam pelatihan ini banyak juga yang dilatarbelakangi oleh kegagalan menyusui yang pernah dialaminya dulu. Bahkan salah satu fasilitator kami pun juga mengakui ia pernah gagal dalam menyusui. Justru karena kegagalan itulah ia ingin memperbaiki diri dan membantu orang lain mendapatkan edukasi yang baik sehingga ibu-ibu di Indonesia dapat sukses menyusui.

***************

Pelatihan selama lima hari ini benar-benar padat merayap. Dimulai jam 8 pagi teng sampai jam 17.30 sore.

Hari pertama dimulai dengan perkenalan dan pre test untuk menguji pengetahuan awal peserta tentang ASI dan menyusui. Kemudian dilanjutkan dengan materi demi materi hingga sore hari. Calon konselor diajarkan tentang ilmu-ilmu dasar menyusui dan juga teknik konseling.

Berasa Kuliah Lagi

Melalui ilmu konseling ini saya belajar bagaimana berkomunikasi yang membuat lawan bicara kita merasa nyaman dan mau mencurahkan isi hatinya tanpa merasa dipaksa. Mengedukasi lawan bicara kita tanpa ia merasa digurui dan direndahkan. Bagaimana pengaturan gestur, pengaturan nada bicara, dan pemilihan kata bisa berdampak besar terhadap keberhasilan konseling ini.

Diskusi Kelompok

Hari kedua, ketiga, dan keempat adalah gabungan antara kuis, teori menyusui di kelas, teori konseling di kelas ,dan praktik langsung ke ibu menyusui. Setelah mendapatkan materi dari pagi hingga siang hari, sore harinya kami, para calon konselor, mendapat kesempatan untuk melakukan konseling kepada ibu post partum di RSAB Harkit. Praktik ini dilakukan berkelompok dan didampingi satu fasilitator.

Salah satu materi di kelas : memerah

Gampang kalo kita tau tempatnya. Susah kalo kita gak tau tempatnya. Elaah, nenek-nenek juga tau. #skip

Nah, buat kamu yang mau jalan ke bangkok saya bantu kasih daftar tempat makan yang halal sesuai pengalaman saya waktu saya disana. Ini dia daftarnya:

Yana Restaurant

Ini udah terkenal banget di seantero muslim bangkok. Banyak orang Indonesia dan Malaysia yang dateng dan makan disini. Lokasinya ada di mall MBK lantai 5.

Makanan dan minumannya enak-enak. Tapi harganya agak lebih mahal dibanding tempat- tempat makan selanjutnya yang saya bahas dibawah. Yaaa untuk sesekali nyobain boleh laaah.

Zenith Hotel

Zenith ini Hotel muslim dan menyediakan makanan halal. Lokasinya di Sukhumvit soi 3. Kebetulan kunjungan kedua ke bangkok saya bertepatan dengan ulang tahun anak saya Davina. Bingung nyari kue ulang tahun yang halal disana dimana. Ternyata gak susah ko. Semua hotel muslim di Bangkok menyediakan makanan halal (yaiyalah) termasuk aneka kue dan pastrynya. Hotel muslim lainnya ada Al-Meroz hotel dan Grand Sukhumvit hotel.

Kalo kita nginep di area yang dekat sama masjid disana, gak usah khawatir cari makanan halal. Pasti disekitar masjid ada banyak penjual makanan halal.

Hotel tempat saya menginap dekat banget dengan masjid Bang Uthit yang lokasinya persis di sebrang Asiatique. Di halaman dan samping masjid ada food court dan penjual makanan halal yang rasanya enak-enak dan harganya murah-murah.

Baca juga : Review The Sunreno Serviced Apartment Bangkok

Mall di Bangkok

Makanan halal juga ada di mall-mall besar Bangkok. Saya cuma sempet makan di mall terminal 21 food court, siam paragon food court, dan MBK. Walaupun di dalem mall tapi harganya gak mahal ko.

Airport Suvarnabhumi

Lokasinya ada di lantai satu dekat dengan pangkalan taksi. Namanya Magic Food Point Food Court. Cuma ada satu makanan yang bertuliskan halal disini. Tempatnya agak tersembunyi di balik tembok kasir sebelah kiri. Ada juga bubble drink yang halal di ujung sebelah kanan dari pintu masuk.

Asiatique The Riverfront

Saya agak kesusahan cari makanan berat yang halal disini. Saya cuma ketemu satu kios yang menjual makanan halal yaitu Champion kebab dan es krim turki

Seven Eleven

Kalo perut udah sangat amat lapar dan gak nemu makanan halal disekitar sana, langsung aja melipir ke sevel bangkok.

Sevel di bangkok gampang banget ditemui dan bertebaran di mana. Aneka makanan minuman halal ada disana. Mulai dari nasi lauk yang tinggal dihangatkan, sosis, cemilan, roti, minuman dingin, sampai es krim. Khusus untuk seven eleven di bangkok saya sempet buat reviewnya disini

Terakhir, yang ini gak ada label halalnya. Tapi menurut si penjual ini halal. Sekali lagi menurut penjualnya yaaa. Kalo ragu silakan tanya kembali. Berikut listnya

Nah, segitu dulu daftar tempat makanan halal. Gak susah kan nyarinya. Kebetulan hanya segitu tempat makan yang saya datengin langsung. Aslinya masih banyak lagi ko tempat makan halal di Bangkok. Kalian tinggal googling aja. Yang jelas kuliner di bangkok tuh maknyus enak tingkat dewa banget menurut saya. Saya mau deh balik lagi ke bangkok cuma buat wisata kulinernya. Hehehe